Menyiapkan Bekal Sejak Dini Karena Ajal Senantiasa Menanti

Hidup di dunia selayaknya menunggu ajal tiba, dunia hanyalah persinggahan sementara sedangkan akhirat adalah muara akhirnya. Maka sudah selayaknya waktu yang singkat di dunia digunakan sebaik-baiknya dalam menyiapkan bekal terbaik untuk perjalanan Panjang setelahnya.

Dunia, seringkali menjelma menjadi tempat yang penuh tipuan, nampak sebuah kesenangan namun menyisakan penyesalan. Banyak orang mengira memiliki banyak waktu dengan dalih umur masih muda dan sehat bugar hingga lebih memilih berleha-leha daripada mengerjakan amal kebaikan.

Padahal, kedatangan ajal sudah pasti terjadi tanpa tau kapan dan dimana akan terjadi. Bisa jadi hari ini, esok hari, ataupun lusa nanti.

وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لاَيَعْلَمُهَآ إِلاَّ هُوَ وَيَعْلَمُ مَافِي الْبَرِّوَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ يَعْلَمُهَا وَلاَحَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ اْلأَرْضِ وَلاَرَطْبٍ وَلاَيَابِسٍ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مًّبِينٍ

Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)”” (QS. Al An’am:59).

Saat manusia menyadari bahwa dunia hanyalah persinggahan sementara maka ia tidak akan tergelincir pada tipuan gemerlapnya karena mereka tahu bahwa setiap satu jengkal yang mereka kerjakan di dunia akan ada balasannya.

Ia hanya akan mengambil dunia sekedarnya, dan menjadikan dunia sebagai sarana menggapai kebahagiaan akhiratnya. Hartanya yang ia sedekahkan, ilmunya yang ia ajarkan, waktunya yang digunakan untuk menebar kebermanfaatan, hingga umurnya yang ia habiskan dalam jalan perjuangan dakwah Islam.

Sesungguhnya itulah sebaik-baiknya bekal yang kekal, nampak mengurangi harta jika dihitung dengan matematika dunia sedangkan dalam hitungan Allah setiap amal yang ia kerja dilipatgandakan kebaikannya.

“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan 10 kebaikan yang semisal hingga 700 kali lipat” (HR. Muslim)

Bagikan berita ini :