Forum Zakat menerbitkan buku seri praktik baik Zakat on SDGs pertama yang berjudul Mengalirkan Harapan: Kisah Inspiratif Program Sanitasi LAZ Harfa. Series buku ini mendokumentasikan praktik baik OPZ dalam mengelola dan mendayagunakan dana zakat untuk mendukung pencapaian agenda pembangunan nasional dan Sustainable Development Goals (SDGs).
“Buku pertama dalam series ini menyajikan praktik baik LAZ Harapan Dhuafa (LAZ HARFA, red) dalam mengimplementasikan program Desa Harapan menggunakan pendekatan Community-Led Total Sanitation (CLTS) guna mendukung pencapaian Sustainable Development Goals(SDGs), khususnya Goal 6 Clean Water and Sanitation,” kata Ketua Umum Forum Zakat Bambang Suherman.
Lebih lanjut Bambang Suherman menjelaskan, Zakat dalam buku ini telah meletakkan kemuliaan manusia pada tempatnya yang tinggi. Zakat mampu mengubah perilaku manusia yang rendah menjadi mulia. “Kemuliaan manusia dalam buku ini terletak dari bagaimana manusia membersihkan dirinya. Tidak saja menjadi standar kemuliaan karena tugas manusia menghadap Rabbnya beribadah dalam keadaan suci, juga tentang bagaimana manusia mengelola lingkungannya yang sehat. Keduanya menjadi modal besar bagi tegaknya masyarakat yang produktif, dan menjadi indikator majunya peradaban sebuah bangsa. Maka dari contoh kecil produktivitas zakat dalam buku ini, tentu ada banyak hal besar yang mampu dicapai dengan tegaknya syariah zakat di masyarakat,” tuturnya.
Buku ini, menurutnya juga sangat tepat untuk menjadi model bagi upaya produktif masyarakat dalam gerakan zakat di Indonesia, mencapai tujuan-tujuan pembangunan yang dicanangkan oleh SDGs.
“Metodologi yang dikembangkan oleh LAZ Harfa untuk membangun kapasitas masyarakat, mulai dari kesadaran hidup sehat sampai kemampuan menghadirkan perilaku produktif sanitasi. Dan secara bersamaan LAZ Harfa juga melakukan pengembangan pemberdayaan ekonomi mereka. Buku ini merangkum model program yang berkesinambungan, dan mampu diarahkan untuk tujuan mengelola masyarakat yang miskin menjadi berdaya,” jelasnya.
Saya berharap ada lebih banyak lagi program-program unggul lembaga zakat yang dihadirkan ke publik. Insya Allah kehadiran buku seperti ini, akan menguatkan literasi zakat di Indonesia, dan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada lembaga zakat, serta menguatkan keyakinan kita semua, bahwa zakat adalah solusi bagi problematika kemiskinan di sekitar kita,” lanjutnya.
Senada, Kementerian PPN/Bappenas melalui Staf Ahli Menteri PPN Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan sekaligus Kepala Sekretariat Nasional SDGs Dr. Vivi Yulaswati, Msc turut mengapresiasi buku ini.
“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Forum Zakat, yang telah aktif mendorong anggotanya untuk ikut mendukung agenda pembangunan nasional Republik Indonesia salah satunya dengan mengintegrasikan program OPZ dengan rencana aksi nasional Republik Indonesia. Serta melakukan berbagai peningkatan kompetensi amil zakat agar mampu menciptakan program yang berorientasi pada pengentasan kemiskinan dan pembangunan yang berkelanjutan,” kata dia.
Lebih lanjut, Vivi juga mengapresiasi penerbitan Buku Series Praktik Baik Zakat on SDGs yang dilakukan oleh Forum Zakat. “Saya dengar Forum Zakat ke depannya akan memproduksi lebih banyak buku panduan untuk setiap goal dari 17 goal SDGs yang memotret praktik baik dari program-program yang dilakukan oleh organisasi pengelola zakat anggota Forum Zakat,” ujarnya.
Dengan hadirnya, lanjutnya, buku ini tentunya akan memberikan gambaran mengenai peran gerakan zakat yang sangat signifikan dalam membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Sebagai informasi, sejak awal tahun 2021 Forum Zakat telah melakukan pemetaan awal kontribusi Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) anggota FOZ pada pilar-pilar SDGs. Berdasarkan pemetaan awal tersebut, teridentifikasi 59 OPZ berkontribusi pada Pilar Pembangunan Sosial, 43 OPZ berkontribusi pada Pilar Pembangunan Ekonomi, 45 OPZ berkontribusi pada Pilar Pembangunan Lingkungan, dan 7 OPZ berkontribusi pada Pilar Pembangunan Hukum.
Kontribusi OPZ pada pilar-pilar SDGs tidak semata-mata hanya memobilisasi keuangan. Lebih daripada itu, Zakat memiliki filosofi dasar yang bertujuan untuk mewujudkan pembangunan yang bertanggung jawab secara sosial, serta untuk mempromosikan perdamaian, pembangunan, dan toleransi.
Diseminasi buku ini diadakan pada Jumat ( 10/12/2021) dan turut dihadiri oleh Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama RI – Drs. H. Tarmizi Tohor, M.A, Manager Pilar Pembangunan Sosial, Sekretariat Nasional SDGs – Dr. Sanjoyo, M.Ec, Sekretaris Umum Forum Zakat – Irvan Nugraha, Direktur Utama LAZ Harapan Dhuafa – Indah Prihanande, SE, dan ditanggapi oleh Chief WASH UNICEF – Kannan Nadar, Program Coordinator Indonesia & Vietnam, Caritas Australia – Willy Tan, Head Operation Mongabay Indonesia – Ridzki Rinanto Sigit, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang – Rd. Dede Suryanata Permana, SKM.
Sumber : Press Rilis Forum Zakat