Sahabat, pernahkah membayangkan apa jadinya jika kehidupan kita tanpa listrik? Karena tidak dapat dipungkiri bahwa di era digital seperti sekarang seluruh kegiatan manusia ditunjang oleh tenaga listrik. Dimana hampir semua peralatan yang kita gunakan bersumber dari listrik. Hal tersebut tentu membuat ketergantungan kita akan listrik semakin besar. Listrik pun seolah sudah menjadi hal yang paling urgent untuk menunjang segala aktivitas sehari-hari manusia. Sebagai contoh ketika terjadi pemadaman listrik oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN), pasti banyak masyarakat yang akan mengeluh karena segala aktivitasnya terhambat.
Tentu kita masih ingat bagaimana pemadaman listrik yang terjadi di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat pada bulan Agustus 2019 lalu. Seperti dilansir dari bbc.com, matinya listrik di daerah ini dikatakan sebagai yang terparah sejak 2005 dan mengakibatkan puluhan juta orang terdampak oleh gangguan pasokan listrik ini. Pemadaman ini mencakup wilayah-wilayah yang secara keseluruhan didiami oleh lebih dari 100 juta warga. Pemadaman listrik ini juga telah mengakibatkan gangguan pada sejumlah layanan publik di Ibukota dan sekitarnya khususnya untuk transportasi.
Dari kasus pemadaman listrik tersebut kita dapat melihat begitu pentingnya peran listrik bagi kehidupan. Konsumsi masyarakat akan energi listrik secara tidak langsung berkaitan dengan majunya industri dan perekonomian suatu bangsa. Karena peningkatan konsumsi listrik akan berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, Pemerintah melalui PLN kini terus menggenjot elektrifikasi dan pemerataannya dalam beberapa tahun terakhir ini.
Seperti kita ketahui bersama, Pemerintah sejak tahun 2015 lalu telah mencanangkan program “35.000 MW”. Program ini sebagai upaya untuk mewujudkan pemerataan pasokan listrik agar bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di era industri 4.0. Dilansir dari kompasiana.com di akhir tahun 2019 ini rasio elektrifikasi nasional ditargetkan menjadi 99,9 persen dan tahun 2020 nanti harus mencapai 100 persen.
Target tersebut bisa diwujudkan melalui sejumlah pembangkit listrik baru yang beroperasi dari tahun 2019 hingga 2020, yang akan melistriki sejumlah wilayah terutama di berbagai pelosok daerah Indonesia yang belum teraliri listrik. Ada 2 jenis pembangkit listrik yang akan mendukung program ini. Yaitu pembangkit listrik PLN sebesar 10.000 MW dan pembangkit listrik swasta (Independent Power Producer) atau IPP yang akan menyediakan listrik sebesar 25.000 MW.
Kami segenap keluarga besar LAZ Harfa (Harapan Dhuafa) mengucapkan Selamat Hari Listrik Nasional 2019. Semoga dunia kelistrikan di Indonesia semakin maju dan berkembang menjadi lebih baik lagi. PLN dapat terus meningkatkan pelayanan untuk masyarakat di dunia kelistrikan. Serta bisa terus berkarya, berinovasi dan turut berpartisipasi dalam mendorong tumbuhnya perekonomian nasional dalam menghadapi tantangan di era industri 4.0. Bersama kita bisa!