Apakah dalam menjalani kehidupan kalian mendapati diri bertemu dengan teman yang baik? keberadaannya yang menyejukkan hati, menjadi teman dalam suka maupun duka serta menjadi penolong dalam kebaikan untuk selalu menuju kepada Ridha Allah SWT. Jika kalian memilikinya, Sungguh, rezeki yang tidak ternilai keberadaannya.
Cerminan diri seseorang juga dapat dinilai dengan siapa ia bergaul, Rasulullah saw bersabda: “Agama seseorang tergantung dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian memerhatikan, siapa yang dia jadikan teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927).
Dalam hadist ini tergambarkan jelas, bahwa Rasulullah saw memberikan perumpaan keberadaan teman yang baik menjadi cerminan penilaian terhadap diri kita sendiri. Dalam beribadah kepada Allah pun, teman yang baik bisa menjadi penuntun kita menuju ketaatan kepada Allah swt. Ia yang benar-benar menuntun kita ke jalan yang lebih baik dari sebelumnya. Mengingatkan kita ketika sedang jauh dari-Nya. Ketika kita merasa tidak memiliki teman yang cukup baik untuk membawa terhadap hal-hal baik, maka sepantasnya lah kita mempengaruhi teman-teman kita kepada hal-hal yang baik.
Inilah bentuk rezeki Allah kepada kita, dikelilingi oleh teman-teman yang baik di sekeliling kita.
Lalu, teman seperti apakah yang tergolong sebagai rezeki yang tak ternilai dari Allah swt? Yuk simak penjelasannya..
- Menghubungkan pertemanan dengan kebaikan
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung”. (Q.S.Al-Imran:104).
Teman yang baik senantiasa mengajak kita kepada kebaikan, ia akan menemani kita dalam proses menuju baik bersama. Proses saling membantu untuk meraih keberkahan bersama teman adalah rezeki yang tidak bisa digantikan dengan uang berapa pun jumlahnya. Dalam aktivitas keseharian pun, kegiatannya selalu diisi dengan kegiatan yang bermanfaat untuk orang lain, kehadirannya selalu membawa kebaikan untuk diri sendiri dan orang lain.
- Senantiasa mengingatkan kehidupan akhirat
Mempunyai teman yang senantiasa mengingatkan kita kepada kehidupan akhirat tentu memiliki pengaruh yang baik, ia akan mengajak kita melakukan amalan-amalan baik sebagai bekal di akhirat kelak. Teman yang seperti ini akan membawa kita mendapatkan Ridho-Nya untuk memperoleh surga dan bertemu kelak. Aamiin.
“Ya Allah, Kami tidak melihat sahabat-sahabat kami yang sewaktu di dunia sholat bersama dengan kami, puasa bersama kami, dan berjuang bersama kami.” Allah swt berfirman: “Pergilah ke neraka, lalu keluarkan sahabat-sahabatmu yang di hatinya ada iman walaupun hanya sebesar zarrah.” (H.R Ibnu Mubarak, dalam kitab Az Zuhud). Keberadaan teman yang baik dalam ketaatan kepada Allah swt juga manfaatnya akan terasa hingga akhirat kelak, inilah potret pertemanan yang sesungguhnya yang menjadi dambaan setiap insan.
- Teman yang perkataannya menyejukkan
Pernahkah kalian menghitung berapa jumlah teman yang tutur katanya bisa menyejukkan hati? Kalimat yang keluar dari lisannya adalah kalimat-kalimat baik yang dapat menenangkan hati, nasihat-nasihat darinya yang selalu membawa kita kepada kebaikan adalah anugerah pertemanan yang terbaik. Ketika dalam keadaan tidak baik, ia tetap berhusnuzon dan melontarkan kalimat-kalimat baik, untuk dirinya sendiri maupun oranglain. Perkataan baik juga menjadi cerminan akan kebaikan hatinya.
Jadi, apakah kita sudah di kelilingi oleh teman yang baik? Yuk mari bersama-sama kita memilih kembali dengan siapa kita berteman.
“Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat penjual minyak wangi dan penjual besi, penjual minyak wangi akan memercikan minyaknya kepadamu, atau engkau membeli minyak wangi darinya, atau engkau mendapatkan aroma wangi nya, sementara tukang besi akan membakar bajumu atau engkau mendapati aroma tidak sedap darinya.” –Muttafaq alaih. Pun dengan kita semua yang semoga dipermudah Allah swt dalam berusaha menjadi sosok teman yang baik dan bermanfaat baik di dunia, maupun di akhirat.