Tak terasa, Idul Fitri tinggal menghitung hari. Namun, ada mereka yang tetap harus berjuang mengais nafkah untuk kehidupan keluarganya. Tak terkecuali Tukang Becak. Pendapatan yang tidak menentu seringkali membuat mereka kesulitan, padahal tenaga sudah dengan maksimal dikeluarkan.
Di momen ramadhan yang tersisa, LAZ Harapan Dhuafa bersama DKM Salahudin, DJP KPP Pertama Serang Barat dan Timur kembali mengadakan NGABACA (Ngaji Bareng Abang Becak) sekaligus memberikan kado ceria untuk tukang becak dan yatim dhuafa. Jumat, 29 April 2022.
Pada kesempatan ini, turut hadir 25 tukang becak yang berasal dari kota serang dan 15 anak yatim yang berasal dari Gunung Sari.
Harapannya, kegiatan ini bisa terus memberikan semangat untuk tukang becak dalam mengais rizki.
Pada kesempatan ini turut hadir Ustad Zainul Haq yang mengisi materi untuk kajian. Beliau menyampaikan bahwa sebenarnya ujian yang dirasakan oleh tukang becak lebih berat dibandingkan pekerja kantoran karena mereka lebih lelah.
“Ujian tukang becak ini luar biasa di bulan Ramadhan, jika mereka bersabar maka akan mendapatkan pahala yang sangat besar,” tutur Zainal.
Ia juga menyampaikan kepedulian nya terhadap anak yatim yang hadir. “Untuk yatim, adik-adik yang diuji, jangan pernah bersedih hati. Karena itu menjadi bagian dari ujian sekaligus nikmat dari Allah swt. Terus berdoa dan tekun.”
Kegiatan yang terus rutin dilaksanakan oleh LAZ Harapan Dhuafa terutama di momen ramadhan kali ini diharapkan bisa memberikan kebahagiaan kepada tukang becak dan yatim dhuafa.
“Semoga momen ramadhan ini sempurna, dengan niat baik yang sama-sama kita tuturkan. Semoga semuanya sabar dan istiqomah ibadahnya, semoga kita khusnul khotimah dan berkumpul di surga kelak,” tutup Zainal.
Bapak Syarim, seorang tukang becak yang sudah narik sejak tahun 1990-an mengaku sangat bersyukur dengan adanya program NGABACA ini. Beliau merasa sedikit-sedikit bisa menambah ilmu dan mendapatkan bantuan untuk keluarganya karena biaya hidup keluarga full hasil narik becak.
“Penghasilan kadang 50 ribu, kadang gak ada sama sekali, tapi dicukupkan saja untuk istri dan 6 orang anak. Yang penting syukur terus. Terimakasih kepada LAZ Harfa, mitra dan pimpinannya, di panjangkan usia dan dilancarkan rezekinya. Saya bersyukur sekali dengan program LAZ Harfa.”
Dikesempatan yang sama, Nurhasanah seorang yatim Dhuafa yang ditinggal ayah sejak usianya 9 tahun merasa sangat senang dengan kado ceria lebaran yang diberikan. “Seneng banget, terimakasih ya. Nur kangen sama Bapak, sekarang cuma sama mamah. Mamah sibuk mulung tangkil. Semoga rezeki yang ngasih kado dilancarin terus,” ujan Nur.
Kini, ia bercita-cita ingin melanjutkan pendidikan ke Pondok Peasantren, namun keluarganya belum menyanggupi persoalan biaya.
Kegiatan diakhiri dengan pemberian kado ceria secara simbolis untuk abang becak dan yatim dhuafa. Senyum ceria menutup kegiatan dengan lancar.