Berdayakan Ekonomi Warga Perkotaan, LAZ Harfa Panen Ikan Nila Sistem Bioflok

Lembaga Amil Zakat Harapan Dhuafa (LAZ Harfa) gelar acara panen ikan Nila hasil budidaya kelompok masyarakat dampingan dengan sistem bioflok di Lingkungan Lopang Gede, Kelurahan Lopang, Serang – Banten. Sabtu (16/10/21).

Gelaran panen ini merupakan bagian dari program Pemberdayaan Ekonomi Perkotaan LAZ Harfa. Turut hadir Direktur Utama LAZ Harfa (Indah Prihanande), Manajer Program LAZ Harfa (Imam Hidayat), Pendamping Kelompok (Ahmad) dan Ketua Kelompok Dampingan (Hulaesi) beserta Anggota Kelompok Dampingan.

Indah Prihanande dalam sambutnya memberikan apresiasi kepada para masyarakat yang tergabung dalam kelompok dampingan budidaya ikan. Para kelompok telah bekerja keras untuk merawat ikan dari awal hingga tahap panen.

Menurutnya melalui program ini ia menegaskan bahwa LAZ Harfa terus berupaya memberikan program pendamping masyarakat yang tidak hanya menjangkau masyarakat pedesaan namun juga masyarakat perkotaan dengan berbagai program pendampingan salah satunya adalah program budidaya ikan dengan sistem bioflok.

Lebih lanjut, Indah menjelaskan budidaya ikan sistem bioflok adalah sebuah gagasan baru yang masuk pada program pendampingan ekonomi perkotaan LAZ Harfa. Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk melihat peluang usaha budidaya ikan meskipun ditengah perkotaan yang kerap kali masyarakat tidak memiliki lahan yang luas.

Budidaya ikan Nila dengan sistem bioflok diketahui lebih praktis dikarenakan tidak membutuhkan banyak lahan serta meninggalkan kebiasan budidaya ikan dengan menggunakan lahan tanah. Penggunaan lahan tanah beresiko kekurangan air saat musim kemarau seperti halnya yang di rasakan oleh masyarakat di Kota Serang. dengan adaptasi penggunaan metode bioflok bagi budidaya ikan akan mengurangi permasalahan tersebut.

Hasil dari budidaya ikan menggunakan sistem bioflok juga lebih maksimal baik dalam penggunaan lahan hingga budidaya yang lebih ramah lingkungan seperti air kolam yang tidak berbau dan ikan Nila hasil panen juga tidak berbau tanah, terlihat lebih segar serta pertumbuhan ikan menjadi mudah untuk dikontrol.

Sementara itu, Ahmad selaku pendamping program mengaku hasil panen yang dilakukan ini merupakan tahap pembelajaran bagi para petani dan belum dapat dikatakan berhasil sepenuhnya. Petani sempat mengalami kendala ikan yang tiba-tiba mati akibat sirkulasi air yang kurang baik. Kejadian tersebut menyebabkan berkurangnya hasil panen.

Namun, dirinya beserta para kelompok dampingan akan mempelajarinya secara lebih serius untuk memaksimalkan program tersebut.

Bagikan berita ini :