ADAB SAFAR SAAT MUDIK LEBARAN

Ada beberapa adab safar yang diajarkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
1. Sebelum melakukan safar hendaknya menyelesaikan urusan dengan sesama anak adam, seperti hutang, barang pinjaman dan lain sebagainya.

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا

“Sungguh Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak” (An-Nisa : 58)

2. Melaksanakan Shalat Dua Raka’at

“Jika engkau keluar dari rumahmu maka lakukanlah shalat dua raka’at yang dengan ini akan menghalangimu dari kejelekan yang berada di luar rumah. Jika engkau memasuki rumahmu maka lakukanlah shalat dua raka’at yang akan menghalangimu dari kejelekan yang masuk ke dalam rumah.” (HR. Al-Bazzar)

3. Berpamitan atau Menitipkan Pesan

Ada seseorang yang mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengatakan “Ya Rasulallah, saya hendak safar. Mohon nasihatilah saya.” Beliau bersabda, “Bertakwalah kepada Allah, dan bertakbirlah setiap melewati jalan menanjak.” Ketika orang tersebut pergi, beliau berdo’a “Ya Allah, Pendekkanlah jarak bumi untuknya dan mudahkanlah perjalanan safarnya.” (HR. Ahmad dan Turmudzi) “Aku titipkan kepada Allah Agamamu, amanahmu, dan ujung akhir amalmu.” (HR.Ahmad dan Abu Daud) Diantara pesan yang disampaikan Rasulullah kepada orang yang hendak safar. Kemudian yang hendak safar mengatakan kepada orang yang ditinggal “Aku titipkan anda kepada Allah. Ia tidak akan menyia-nyiakan titipan itu” (HR. Ibnu Majah)

4. Melakukan Perjalanan Bersama Rombongan

Ibnu Umar Radhiallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihu wa sallam bersabda “Seandainya manusia mengetahui apa-apa yang ada pada safar sendirian sebagaimana yang aku ketahui, maka seorang musafir tidak akan melakukan safar pada malam hari sendirian.” (HR Al-Bukhari) Dan jika safar dilakukan dengan rombongan tunjuklah salah satu untuk menjadi ketua rombongan. Dari Abu Said Al Khudri, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “ Apabila tiga orang akan berangkat safar hendaklah mereka memilih salah seorang sebagai ketua rombongan.” (HR. Abu Daud)

5. Jika tidak mendesak maka mulailah safar di hari kamis

Ka’ab Bin Malik Radhiallahu ‘anhu menceritakan “Jarang sekali Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mulai melakukan safar di selain hari kamis” (HR Ahmad dan Ad-Darimi)

6. Hindari Musik atau Membawa Anjing

Ketika safar karena malaikat tidak akan menyertainya dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda “ Sesungguhnya malaikat tidak akan menyertai rombongan yang di dalamnya ada anjing/lonceng.” (HR Muslim, Abu Daud dan yang lainnya)
7. Disunnahkan bagi musafir untuk berjalan di malam hari

Dari Anas Bin Malik Radhiallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda “Hendaklah kalian melakukan perjalanan pada malam hari (tatkala safar) karena bumi ketika itu dilipat (dipendekan) pada malam hari.” (HR Abu Daud)

8. Memperbanyak do’a ketika safar karena do’a musafir mustajab

Karena do’a musafir mustajab dari Anas Bin Malik Radhiallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Tiga do’a yang tidak akan ditolak : do’a orangtua untuk anaknya, do’a orang yang sedang berpuasa, do’a orang yang sedang safar” (HR Al Baihaqi)

9. Selama Safar dianjurkan untuk menqashar shalat, meninggalkan semua shalat rawatib selain qobliyyah subuh.

10. Beberapa do’a ketika safar

  • Do’a ketika naik kendaraan

“Maha suci engkau, sesungghnya aku telah mendzolimi diriku sendiri, maka ampunilah aku karena tidak ada yang mengampuni dosa-dosa selain engkau. (HR Ahmad, Abu Daud, Turmudzi)

  • Do’a ketika mulai perjalanan

“Ya Allah sesungguhnya kami memohon kepadamu kebaikan, ketakwaan, dan amal yang engkau ridhoi dalam safar ini. Ya Allah ringankanlah atas kami safar ini, pendekan perjalanan jauh kami. Ya Allah engkaulah teman safar kami dan pengganti kami dalam mengurus keluarga yag kami tinggal. Ya Allah, seseungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesulitan safar, perubahan hati ketika melihat sesuatu dan dari kejelekan di saat kami kembali mengurus harta, keluarga dan anak kami.” (HR Muslim)

  • Bacaan ketika kendaraan melintasi tanjakan dan jalan menurun dianjurkan membaca takbir dan tasbih

Jabir Bin Abdillah mengatakan “Dulu apabila kami berjalan naik, kami bertakbir dan apabila turun kami bertasbih.” (HR Bukhari)

  • Do’a ketika memasuki suatu kampung

“Ya Allah, Tuhan langit yang tujuh dan apa yang dinaunginya, Tuhan bumi yang tujuh dan apa yag berada di atasnya, Tuhan setan-setan dan makhluk yang disesatkannya, Tuhan angin dan apa yang dibawanya. Aku meminta kepada Mu kebaikan penghuninya serta kebaikan yang ada di dalamnya aku pun berlindung kepada Mu dari keburukannya, keburukan penghuninya dan keburukan yang ada di dalamnya.” (HR Nasa’i dan Hakim)

  • Do’a ketika singgah di suatu tempat peristirahatan

“Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa-apa yang telah dia ciptakan” “Barangsiapa singgah di suatu tempat kemudian mengucapkan do’a di atas, maka tidak ada sesuatu pun yang akan membahayakannya sampai dia beranjak dari tempat itu.” (HR Muslim)

11. Segera Pulang setelah urusan selesai

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “Safar itu bagian dari azab (melelahkan) menghalangi salah seorang di anatara kalian dari makan, minum, dan tidurnya. Maka apabila salah seorang diantara kalian telah menyelesaikan urusannya, bersegeralah pulang menemui keluarganya.” (HR.Bukhari dan Muslim)

12. Do’a ketika pulang dari safar

Anas Bin Malik Radhiallah ‘anhu menceritakan pada waktu kami pulang safar, ketika kami telah melihat Kota Madinah, Rasulullah membaca “Orang-orang yang kembali, bertaubat, beribadah, dan hanya kepada Rabb kami semua memuji.” Beliau terus membacanya hingga kami memasuki Kota Madinah. (HR Bukhari dan Muslim) Semoga kita semua dimudahkan dalam melaksanakan sunnah-sunnah ini ketika safar. Aamiin Allahumma Aamiin

Sumber : Yufid Tv

Bagikan berita ini :