Sakitmu, Tak Menepis Asamu

Keterbatasan tidak pernah menjadi penghalang bagi Handayani, penyandang disabilitas dengan kelumpuhan pada kakinya.

Hidup di atas kuri roda tidak pernah menjadikan Handayani sosok yang menyerah dan patah semangat. Semangat hidup selalu ia tunjukkan dengan menggali potensi yang ada. Meskipun tanpa kehadiran sosok sang Ayah, Handayani tidak pernah putus asa.

Keseriusannya dalam menempuh pendidikan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dahulu membuat LAZ Harapan Dhuafa sebagai lembaga sosial dan kemanusiaan mengambil langkah cepat untuk memberikan perhatian dan bantuan kepada Handayani.

LAZ Harapan Dhuafa memberikan advokasi kesehatan yang diberikan kepada Handayani untuk pengobatan kakinya secara intensif melalui perawatan seorang dokter di salah satu rumah sakit swaasta yang ada di Kota Serang dengan pendampingan langsung oleh relawan LAZ Harapan Dhuafa.

Kesetiaan teman-teman juga dukungan yang mengalir telah menjadikan Handayani menemukan potensinya.

Tak tanggung-tanggung, dua medali perak ASEAN Para Games berhasil diraih Handayani pada cabang olahraga Boccia Individu dan Boccia Tim yang diselenggarakan di Solo, Jawa Tengah.

Sosok  perempuan yang sangat murah senyum ini  telah memberikan bukti, bahwa keterbatasan tidak akan pernah menghalangi sebuah ikhtiar dan kesungguhan seseorang dalam mewujudkan potensi yang ada pada dirinya.

Selanjutnya Handayani akan mempersiapkan diri untuk kejuaraan ASEAN Para Games di Hangzhou, China.

Bagikan berita ini :