Sebelumnya para warga mualaf baduy harus menempuh jarak puluhan kilometer untuk mengambil air di saat musim kemarau, bila musim penghujan mereka bisa sedikit terbantu karena bisa menampung air hujan di ember atau sumur galian yan mereka buat.
Apatah lagi untuk mereka berwudhu dan keperluan rumah tangga, sungguh sangat terbatas, melihat keadaan yang dialami oleh para warga mualaf baduy, membuat LAZ Harapan Dhuafa tergerak agar bisa meringankan dan membantu kesulitan yang mereka hadapi, apalagi mereka baru saja mengenal Islam.
Dengan ikhtiar dan bersinergi dengan berbagai elemen, akhirnya LAZ Harapan Dhuafa menggandeng MTT Telkomsel untuk bisa bersama-sama fastabiqul Khairat, dengan kerjasama yang dijalin tersebut akhirnya terbangunlah sarana air bersih dan MCK layak, sekaligus tempat berwudhu yang dibangun dekat mushola, agar para warga mualaf baduy tak usah repot balik lagi ke rumah saat wudhu mereka batal.
Raut bahagia tak bisa mereka sembunyikan, harapan dan impian untuk bisa memiliki sarana sumber air bersih kini bisa terwujud berkat kepedulian para #OrangBaik yang telah mempercayakan LAZ Harapan Dhuafa dan berbagai pihak terkait.
Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang berdoa kepadanya.” (HR Muslim)
Demikianlah Hadist Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam terkait dengan perkara-perkara yang pahalanya tidak akan terputus meskipun seseorang telah meninggal dunia, salah satunya adalah dengan beramal jariyah.