Pasca tsunami Banten, memang belum semua penyintas dapat bangkit sepenuhnya dari keterpurukan, terutama dalam bidang perekonomian dan kesehatan sanitasi yang sampai saat ini masih belum begitu memadai. Padahal, kedua bidang tersebut berperan penting dan saling mempengaruhi satu sama lain. Sanitasi yang buruk tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan, tapi juga ekonomi negara.
Indonesia mengalami kerugian ekonomi Rp 56,7 miliar per tahun akibat sanitasi yang buruk berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dana sebanyak itu digunakan untuk membayar ongkos pengobatan dan akomodasi akibat buntut dari sanitasi yang buruk. Hingga kini, LAZ Harapan Dhuafa masih mendampingi penyintas tsunami. LAZ Harapan Dhuafa dan Baitulmaal Muamalat membentuk program Desa Harapan Muamalat di daerah penyintas tsunami Selat Sunda yaitu di daerah Cinangka, Anyer, Kab. Serang dan Carita, Kab. Pandeglang.
Harapannya dengan adanya pembentukan Desa Harapan ini, masyarakat bisa hidup jauh lebih baik dan yang terpenting masyarakat bisa mandiri melalui kekuatannya sendiri. Akan ada beberapa program yang nantinya akan difokuskan yaitu program Kajian Bareng Nelayan (KABAYAN), Pembangunan Sarana Air Bersih (SAB), Kelompok Keuangan Mikro (KKM) dan Promosi Kesehatan (PHBS).
Mari doakan bersama semoga desa harapan penyintas ini bisa menjadi manfaat bagi para penyintas dan program-program yang dijalankan berjalan lancar serta menjadi amal jariyah yang akan terus mengalir pahalanya bagi kita semua.