Mendengar kata “Pemuda” seolah ada getaran gelora semangat tersendiri dalam diri. Ibarat sebagai ujung tombak negara, pemuda sendiri telah berperan penting sejak zaman dahulu hingga sekarang. Dimana dalam sejarah pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia, peran pemuda tidak bisa terbantahkan. Sumpah Pemuda yang dibacakan saat Kongres Pemuda II pada tanggal 26-28 Oktober 1928 pun menjadi momentum yang menegaskan peran pemuda sebagai motor perjuangan kemerdekaan.
Kini sudah 74 tahun Indonesia merdeka terbebas dari belenggu penjajah. Sebuah perjuangan yang tidak mudah tentunya untuk merebutnya. Ada begitu banyak tetesan keringat, air mata, bahkan darah dalam prosesnya. Jika dulu berjuang dengan penuh keterbatasan, sekarang pun menjadi tugas kita bersama untuk berkontribusi mengisi kemerdekaan.
Lantas, pertanyaannya kontribusi apa yang sudah kita berikan untuk negara ini? Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa memang peran pemuda sangat dibutuhkan dalam pembangunan negara. Sang Proklamator kemerdekaan RI, Bung Karno pun pernah menyatakan “Berikan aku 1.000 orang tua, akan kucabut Semeru dari akarnya, dan berikan aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.”
Untukmu para pemuda harapan bangsa, saat ini kita telah memasuki abad 21 atau era millenial. Era dimana globalisasi semakin berkembang pesat. Dunia pun seolah tanpa batas karena kemudahan akses informasi dapat kita dapatkan secara cepat. Kini hanya dengan ujung jari melalui gadget, kita sudah bisa menapaki dunia luas di berbagai belahan dunia dalam waktu yang cepat dan tak terbatas jangkauannya.
Namun, berbagai kemudahan akses informasi tersebut terkadang tidak selamanya memberikan dampak yang positif. Tanpa disadari terkadang teknologi canggih justru membuat kita lengah hingga mempergunakannya untuk hal-hal yang negatif. Bisa kita ambil contoh ketika kita menggunakan media sosial, karena sekarang media sosial seolah sudah menjadi kebutuhan. Melalui media sosial, seseorang bisa dengan bebasnya mengeluarkan pendapat dan komentar-komentarnya. Namun, kebebasan berpendapat ini tidak dibarengi dengan filter yang tepat dari diri kita hingga tak jarang sampai menyebabkan masalah hukum. Oleh karena itu, mari kita lebih bijak lagi dalam bermedia sosial. Pemuda masa kini bijak bermedia sosial.
Selain itu, kita rasanya sepakat bahwa pemuda masa kini adalah mereka yang mau mengambil peran di masyarakat demi kemajuan bangsanya. Mereka yang tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, tapi juga memikirkan nasib orang-orang di sekitarnya. LAZ Harfa sebagai lembaga sosial di Banten adalah lembaga yang rata-rata isi oleh para Amilin dari golongan pemuda. Mereka yang memiliki tekad dan semangat juang tinggi untuk membantu mengentaskan kemiskinan di masyarakat. Melalui program-programnya yang selalu konsisten mengedepankan kesejahteraan para dhuafa.
LAZ Harfa berkomitmen ingin terus bersama mewujudkan harapan para dhuafa. Mari kita senantiasa selalu mengupgrade dan meningkatkan kapasitas diri dengan terus menambah wawasan ilmu pengetahuan. Kami segenap keluarga besar LAZ Harfa (Harapan Dhuafa) mengucapkan: Selamat Hari Sumpah Pemuda yang ke-91 tahun. Jayalah pemuda dan pemudi Indonesia. Mari Berperan, Bersatu Kita Maju!