Pada dasarnya zakat hanya diinterpretasikan sebagai suatu perintah agama dalam menunjang pengamalan kehidupan, akan tetapi sebuah fenomena yang terjadi justru lebih daripada itu, justru dengan kita membayar zakat secara tidak langsung kita ikut serta atau berupaya dalam menanggulangi angka kemiskinan.
Implikasi daripada zakat bukan sebuah pengguguran kewajiban pada rukun islam, lebih dari itu ialah sebagai refleksi nilai-nilai sosial kemanusiaan yang seharusnya dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, sebagai makhluk yang sadar akan hak dan kewajibannya terhadap sesama umat manusia. Jika kita lihat secara nilai, angka yang dikeluarkan pada zakat tidaklah memberatkan, hanya 2,5 % dari apa yang kita dapatkan, adapun pada saat bulan ramadhan, itu lain cerita karena berbeda klasifikasinya, di sini hanya akan menjelaskan mengenai zakat penghasilan.
Sebuah keharusan bagi kita semua sebagai muzakki, untuk dapat menyisihkan sebagian harta kita untuk kepentingan saudara kita yang membutuhkan, selain untuk membersihkan harta yang kita miliki, juga sebagai sebuah tabungan amal guna di akhirat kelak, karena memang selain kita membantu meringankan beban saudara kita, akan tetapi kita juga secara tidak langsung memelakukan penanaman modal yang insyaAllah akan menjadi timbangan baik kita nanti. Dalam analisis sederhana, dari 2,5% harta yang kita dapatkan tentu tidak berarti apa-apa bukan bagi kita, justru bagi mereka yang membutuhkan sangatlah berarti dan berpengaruh.
Apabila kita kalkulasikan dari 2,5% tersebut jika dilakukan pada setiap hari, minggu, bulan, tentu akan menjadi sangat besar, sungguh indah sekali kehidupan ini dihiasi dengan amal shodaqoh yang tidak terasa akan pengaruhnya nanti. Bagi sebagian kalangan yang membutuhkan, mereka dapat menunjang kehidupannya dengan uang yang sudah kita berikan tersebut, mungkin juga dipergunakan untuk membuat suatu usaha. Semakin kita sering melakukan kebaikan tersebut, justru hidup kita akan semakin tenang, damai, lancar dan dimudahkan.
Perlu kita ketahui bersama, sampai saat ini pihak pemerintah masih kebingungan dengan program pengentasan angka kemiskinan, padahal jika mereka sadar akan hal sepele dan disepelekan bagi sebagian orang yakni zakat, tentu pemerintah tidak akan kebingungan, itupun jika mereka memiliki pengetahuan yang cukup dalam hal agama. Andaikan pemerintah membuat sebuah regulasi terkait penunaian zakat, jika saja setiap orang yang berada dibangku Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), melakukan gerakan penghimpunan zakat pada setiap bulannya, angka kemiskinan menurun dan pendapatan asli daerah akan meningkat, jika tidak percaya silahkan coba lakukan dan buktikan hasilnya pada beberapa saat kemudian.
Jadi, betapa pentingnya zakat pada hari ini, juga sangat berartinya zakat untuk mereka yang sangat membutuhkan. Ayo tunaikan zakat, tidak tercatat dalam sejarah orang yang menunaikan zakat menjadi miskin dan merugi, lihat saudara kita membutuhkan, putar balikan pemikiran kita, andaikata kita jadi mereka, betapa perihnya menjalani hidup ini. Tunggu apa lagi untuk bayar zakat.