Menunaikan ibadah puasa di bulan suci ramadhan merupakan suatu kewajiban seorang muslim. Umat muslim diseluruh dunia berlomba-lomba melaksanakan kebaikan di bulan yang mulia ini termasuk berpuasa dengan hati yang bersih dengan penuh keikhlasan.
Seluruh amal kebaikan akan dilipatkan oleh Allah swt di bulan Ramadhan. Semua ini bertujuan untuk memperoleh ampunan dari Allah swt yang berlipat serta mendapatkan keberkahan yang tak terhingga. Namun, ada beberapa hal yang membuat puasa kita menjadi sia-sia.
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Thabrani).
Puasa tidak hanya sekedar menahan lapar dan haus saja, namun ibadah puasa merupakan ibadah dimana kita sebagai seorang muslim menahan hawa nafsu dalam diri yang meliputi; nafsu dalam pikiran, nafsu perbuatan, tingkah laku, perkataan dan yang lainnya.
Untuk itu, ada beberapa hal yang menjadikan puasa kita sia-sia jika kita melakukan hal-hal sebagai berikut:
- Tidak ikhlas
Puasa yang kita lakukan menjadi sia-sia tatkala kita tidak ikhlas menjalankannya karena Allah swt. Begitu pula dengan ibadah lainnya, hanya akan diterima oleh Allah dan bernilai ibadah tatkala kita melaksanakannya dengan ikhlas.
- Ghibah
Membicarakan keburukan-keburukan orang lain dapat menyebabkan puasa kita menjadi sia-sia dihadapan Allah swt. Ghibah menjadi salah satu penyakit lisan yang harus dihindari karena bisa menyebabkan orang lain menjadi sakit hati.
“Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hujurat: 12)
- Berkata keji
Puasa tidak hanya tentanng menahan lapar dan haus saja, namun menjaga seluruh tubuh kita lahir dan batin. Ketika berpuasa janganlah sekali-kali kita berkata keji kepada diri sendiri maupun orang lain.
- Berdusta
Berbohong secara tegas menjadi salah satu penyebab batalnya puasa.
“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan palsu dan pengamalannya, maka Allah tidak mempunyai keperluan untuk meninggalkan makanan dan minumannya”
(HR. al-Bukhari).
- Marah
Apakah kalimat “jangan marah, nanti puasanya batal” terdengar tidak asing? Sebab ketika kita berpuasa kita diminta untuk menahan hawa nafsu termasuk emosi. Saat marah, terkadang kita tidak bisa mengontrol apa yang akan kita katakan dan perbuat sehingga menciptakan perilaku tercela.
Semoga di bulan Ramadhan ini kita dijauhkan dari hal-hal tercela yang bisa membuat puasa kita menjadi sia-sia sehingga keberkahan bulan Ramadhan bisa kita raih dengan maksimal.