Di berbagai pelosok Banten, masih banyak kebutuhan Al-Quran dan menga ngaji yang belum terpenuhi, masih banyak diantara mereka yang terpaksa harus mengaji dengan kondisi duduk membungkuk karena ketiadaan meja ngaji, dan juga mengaji dengan Al-Quran yang sudah lusuh dan bahkan ada jilidnya sudah belel, karena terus menerus digunakan secara bergantian. Kadang para santri harus saling menunggu untuk bisa mengaji, karena keterbatasan Al-Quran yang mereka miliki, Quran di rumah pun kadang dipakai oleh saudara ataupun kakak mereka, sehingga saat mengaji pun mereka harus bergantian. Ustadz pengajar Quran pun kadang merasa sedih dan perihatin, karena belum bisa menyediakan fasilitas pengajian yang terbaik untuk para santrinya.
Bukannya tak ingin membeli Quran, namun karena kehidupan ekonomi yang dibawah rata-rata, memaksa mereka untuk mengatasi kebutuhan makan dan hidup sehari-sehari terlebih dahulu. Mungkin pernah juga diantara mereka (para orang tua) para santri berpatungan untuk menyediakan keperluan mengaj, tapi hasil yang telah mereka kumpulkan masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan terhadap Al-Quran dan Meja Ngaji.
Namun dengan kepedulian dari orang-orang baik yang ikut dalam gerakan Wakaf Al-Quran dan Meja Ngaji yang digagas oleh LAZ Harapan Dhuafa, kini beban para ustadz dan para santri yatim dan dhuafa yang berada dipelosok Banten, menjadi sedikit lebih ringan. Dengan adanya wakaf Al-Quran dan meja ngaji, kini mereka bisa belajar Al-Quran dengan lebih nyaman, betapa senyum kebahagiaan itu terpancar dari raut wajah para santri yang selama ini ingin mempunyai Al-Quran baru dan Meja untuk mengaji.
Semangat untuk terus belajar Al-Quran terus bertumbuh, dengan dorongan motivasi dan cita-cita untuk terus mempelajari Islam sebagai sumber ajaran. Seperti yang diungkapkan oleh seorang santri perempuan dari Pesantren Al-Azkiya, Lebak-Banten
“Pernah hampir mau menyerah menghafal Al-Qur’an. Tapi Saya pengen ke Kairo (Mesir), makanya Saya harus semangat menghafal,” ucap Yuni, Santri Pondok Pesantren Al-Azkiya, Lebak-Banten
Al-Baqarah (2) : 265. Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.