Kebanyakan orang tidak menyukai hari senin atau dengan istilah “I Hate Monday”. Tetapi kita harus merubah “I Hate Monday” menjadi “I Love Monday” Kenapa ? Karena pada hari senin memilik banyak keistimewaan. So, you don’t have to hate Monday anymore guys. Diantara keistimewaan yang diberikan Allah subhanahu wa ta’aalaa di hari senin:
1. Pepohonan diciptakan
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam memegang tanganku dan bersabda:
«خَلَقَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ التُّرْبَةَ يَوْمَ السَّبْتِ، وَخَلَقَ فِيهَا الْجِبَالَ يَوْمَ الْأَحَدِ، وَخَلَقَ الشَّجَرَ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ، وَخَلَقَ الْمَكْرُوهَ يَوْمَ الثُّلَاثَاءِ، وَخَلَقَ النُّورَ يَوْمَ الْأَرْبِعَاءِ، وَبَثَّ فِيهَا الدَّوَابَّ يَوْمَ الْخَمِيسِ، وَخَلَقَ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ بَعْدَ الْعَصْرِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ، فِي آخِرِ الْخَلْقِ، فِي آخِرِ سَاعَةٍ مِنْ سَاعَاتِ الْجُمُعَةِ، فِيمَا بَيْنَ الْعَصْرِ إِلَى اللَّيْلِ»
[صحيح مسلم]
“Allah ‘azza wa jalla menciptakan tanah pada hari Sabtu, menciptakan gunung hari Ahad, menciptakan pepohonan (tumbuhan) pada hari Senin, menciptakan yang dibenci (keburukan) pada hari Selasa, menciptakan cahaya pada hari Rabu, memperkembang-biakkan hewan-hewan pada hari Kamis, menciptakan Adam ‘alaihissalam setelah Ashar hari Jum’at pada akhir ciptaan, di saat akhir hari Jum’at antara Ashar sampai malam”. [Sahih Muslim]
2. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dilahirkan dan diutus
Abu Qatadah Al-Anshariy radhiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang puasa hari Senin? Rasulullah menjawab:
«ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ، وَيَوْمٌ بُعِثْتُ – أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ -»
[صحيح مسلم]
“Itu adalah hari aku dilahirkan, dan hari aku diutus atau aku dituruni wahyu”. [Sahih Muslim]
3. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah ketika hijrah
Urwah bin Az-Zubair rahimahullah berkata:
فَتَلَقَّوْا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِظَهْرِ الحَرَّةِ، فَعَدَلَ بِهِمْ ذَاتَ اليَمِينِ، حَتَّى نَزَلَ بِهِمْ فِي بَنِي عَمْرِو بْنِ عَوْفٍ، وَذَلِكَ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ مِنْ شَهْرِ رَبِيعٍ الأَوَّلِ [صحيح البخاري]
Lalu penduduk Madina menemui Rasulullah di daerah Al-Harrah (tempat berbatu hitam di Madinah), lalu Rasulullah beralih bersama mereka ke sebelah kanan sampai beliau singgah bersama mereka di rumah Bani ‘Amru bin ‘Auf, dan saat itu adalah hari senin dari bulan Rabiul Awwal. [Sahih Bukhari]
4. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat
Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu bertanya kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha:
فِي أَيِّ يَوْمٍ تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟
Pada hari apa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat?
Aisyah menjawab:
«يَوْمَ الِاثْنَيْنِ» [صحيح البخاري]
Hari senin. [Sahih Bukhari]
5. Waktu yang baik untuk berobat
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَاحْتَجِمُوا يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَالثُّلَاثَاءِ ، فَإِنَّهُ الْيَوْمُ الَّذِي عَافَى اللَّهُ فِيهِ أَيُّوبَ مِنَ الْبَلَاءِ
[سنن ابن ماجه: حسنه الألباني]
“Berbekamlah pada hari Senin dan Selasa karena sesungguhnya pada hari itu Allah menyembuhkan Ayyub dari penyakit”. [Sunan Ibnu Majah: Hasan]
6. Amalan diperlihatkan kepada Allah subhanahu wa ta’aalaa
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda:
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَالخَمِيسِ، فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
[سنن الترمذي: صححه الألباني]
“Amalan diperlihatkan kepada Allah pada hari senin dan kamis, maka aku senang jika amalan-ku diperlihatkan saat aku berpuasa”. [Sunan Tirmidzi: Sahih]
7. Pintu surga dibuka
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda:
” تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْإِثْنَيْنِ، وَيَوْمَ الْخَمِيسِ، فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا، إِلَّا رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ، فَيُقَالُ: أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا ”
[صحيح مسلم]
“Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis, lalu diampuni dosa setiap hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, kecuali orang yang ada permusuhan antara ia dan saudaranya. Maka dikatakan: Belakang-kan kedua orang ini sampai keduanya berdamai, belakang-kan kedua orang ini sampai keduanya berdamai, belakang-kan kedua orang ini sampai keduanya berdamai”. [Sahih Muslim]