Pernahkah kalian merasa kurang dan terus merasa tidak tercukupi atas apa yang menjadi ketentuan Allah? Padahal dalam surat Al-Ankabuut ayat 26 Allah swt sudah memberikan penjelasan kepada kita, bahwasanya Allah melapangkan rezeki setiap hambanya yang ia kehendaki, sang Baasith tidak pernah tertukar dalam memberikan rezeki kepada kita.
“Sesungguhnya rezeki akan mengejar seorang hamba seoperti ajal mengejarnya.” H.R Ibnu Hibban.
Sudah seharusnya kita selalu bersyukur atas nikmat yang tidak pernah bisa kita hitung jumlahnya. Entah itu berupa harta, kesehatan, lingkungan keluarga yang baik dan masih banyak lagi. z
“Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (Al-‘Ankabuut: 62).
Terkadang, kita selalu merasa kurang terhadap rezeki yang kita dapatkan dan seringkali merasa terdapat hambatan-hambatan ketika memerolehnya padahal kita sudah berusaha dan berdoa sebaik mungkin. Ada beberapa kesalahan-kesalan yang kita lakukan dan ternyata dapat menghambat rezeki kita, yuk simak apa saja kesalahan tersebut!:
- Lalai dalam urusan ibadah
Bagaimana mungkin jika kita menginginkan rezeki yang berlimpah sedangkan kita masih lalai terhadap perintah-Nya? Kita tidak mendahulukan kewajiban kepada-Nya, menunda-nunda urusan ibadah sementara kita tidak pernah tahu apakah amalan tersebut diterima atau tidak. Astaghfirullah.. semoga kita tidak lalai dalam beribadah kepada-Nya, senantiasa bersyukur dan memanfaatkan nikmat yang Allah berikan dalam ketaqwaan dan ketaatan. Mengerjakan amalan-amalan sunnah juga tidak bisa disepelekan karena dengan mengerjakannya adalah bentuk kecintaan kita kepada Rasulullah saw dan memiliki keutaman di sisi Allah.
- Sombong dan Enggan Berbagi
Sifat sombong seringkali sulit dihindari, ketika kita sudah mencapai suatu keberhasilan, terkadang secara tidak langsung kita menjadi sombong dan lupa berbagi kepada oranglain yang membutuhkan. Padahal, roda kehidupan terus berputar dan tidak selamanya kita berada di atas. Dengan berbagi kepada yang membutuhkan, kita akan senantiasa dicintai Allah dan rezekipun akan mengalir dengan baik.
- Belum menyelesaikan hutang dan dendam oranglain
Selanjutnya, kesalahan yang bisa menghambat datangnya rezeki kepada kita ialah hutang yang kita tunda-tunda pelunasannya, meminjam uang oranglain namun lupa untuk mengembalikannya. Yuk mari kita ingat-ngat lagi apakah kita memiliki hutang kepada oranglain, sebab dalam Al-qur’an, Ayat tentang hutang piutang paling banyak dibahas. Selain itu, dendam kepada oranglain juga bisa menghambat datangnya rezeki sebab sifat dendam sangat tidak baik jika terus-menerus kita simpan di dalam hati.
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. (Q.S Al-Baqarah: 153). Sebaiknya kita saling memaafkan dan tidak menyimpan dendam kepada siapapun yaa.
- Tidak pernah mau mengalah
“Mengalahlah hingga orang lain tidak dapat menglahkanmu.”
Mungkin, ungkapan ini dapat menjadi acuan ataupun motivasi tersendiri untuk kita. Seringkali kita merasa ‘menang dan cukup’ ketika bisa memenangkan sesuatu, padahal tidak semua perkara harus dimenangkan, terkadang meskipun benar kita perlu tetap mengalah untuk menghindari perpecahan. Dahsyatnya mengalah pun dijanjikan surga oleh Allah swt.
Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang mengalah dalam satu pertengkaran dan memang ia salah, maka akan dibangunkan untuknya sebuah rumah pada bagian bawah surga. Barangsiapa yang mengalah padahal dia benar, maka akan dibangunkan untuknya sebuah rumah pada bagian tengah surga”. Semoga dengan akhlak baik ini, rezeki kita senantiasa dipermudah oleh Allah swt. Aamiin.
- Gemar berbuat curang, berkhianat dan menipu
Perbuatan curang, berkhianat dan menipu dapat menghambat rezeki dan semakin membuat sempit kehidupan kita, mungkin sesaat tidak terasa dampaknya namun lama-kelamaan perbuatan ini bisa membahayakan kehidupan kita dan oranglain. Perbuatan curang dapat menyeret kita kepada kesengsaraan dunia dan akhirat. Naudzubillahimindzaliik.