#SahabatHarapan
Rumah seharusnya menjadi tempat paling aman. Tempat berlindung dari terik dan hujan, tempat berkumpul bersama keluarga, tempat melepas lelah setelah seharian mencari nafkah. Tapi bagi Pak Rifa’i, rumah bukan lagi tempat yang nyaman—karena rumahnya sudah roboh.
Hujan deras dan angin kencang bulan lalu merobohkan hampir seluruh rumahnya. Yang tersisa hanyalah bagian dapur dan kamar mandi. Tak ada lagi ruang tamu, tak ada lagi kamar tidur. Kini, satu-satunya ruangan yang masih berdiri menjadi tempat Pak Rifa’i, istrinya, dan kedua anaknya berdesakan tidur setiap malam.
Pak Rifa’i bekerja serabutan. Kadang ada panggilan sebagai tukang bangunan, kadang tidak. Jika beruntung, ia mendapat bayaran 200 ribu rupiah. Tapi uang itu tak seberapa dibandingkan kebutuhan hidup dan biaya membangun kembali rumahnya.
Uangnya pelan-pelan dipake buat renov rumah lagi, nggak apa-apa. Sedikit-sedikit aja nggak apa-apa... ujar istrinya dengan mata berkaca-kaca, berusaha tegar meski hatinya penuh kegelisahan.
Harapan mereka sederhana: bisa kembali memiliki rumah yang layak, tempat anak-anak mereka bisa tidur nyenyak tanpa takut atap runtuh.
Sahabat, mari kita wujudkan harapan Pak Rifa’i. Uluran tanganmu bisa menjadi pondasi bagi rumah impian mereka dengan cara:
Menanti doa-doa orang baik