Namanya Ibu Dian Yuspiani, seorang istri sekaligus ibu yang tak kenal lelah mendampingi suaminya, Pak Amsal, yang sudah 5 tahun terakhir berjuang melawan lupus, penyakit autoimun yang menggerogoti tubuhnya.
Dulu, pak Amsal bekerja keras sebagai karyawan di angkringan. Ia rela pulang larut malam, bahkan sampai subuh, demi menafkahi keluarga. Tak hanya itu, ia juga memproduksi keripik singkong untuk dijual. Namun semua itu berubah sejak ia didiagnosa lupus. Kini, setelah menjalani operasi di kakinya, ia harus berjalan dengan bantuan tongkat. Setiap beberapa jam, Ibu Dian harus mengganti perban di kaki suaminya.
Untuk bertahan hidup, Ibu Dian berjualan makanan ringan seperti keripik singkong, enye singkong, dan keripik pisang. Namun usahanya tak lagi produktif, karena sebagian besar waktunya tersita untuk menemani suami kontrol rutin dan merawatnya.
Cobaan keluarga ini semakin berat ketika anak pertama mereka, yang masih duduk di bangku sekolah dasar, didiagnosa meningitis—radang pada selaput otak dan sumsum tulang belakang. Sementara anak bungsu mereka baru berusia 3,5 tahun dan masih sangat membutuhkan perhatian.
Meski penghasilan yang diperoleh tak menentu, Ibu Dian tetap tabah. Dengan hati penuh cinta, ia memilih bertahan, berbakti, dan setia mendampingi suami serta anak-anaknya.
#SahabatHarapan, yuk kita ringankan beban Ibu Dian. Dukungan kita, bisa menjadi kekuatan untuk keluarga kecil ini agar tetap bertahan di tengah ujian berat yang mereka hadapi. Kebaikan yang kamu salurkan, sangat berarti untuk ibu Dian. Lewat donasi yang terkumpul, bisa membawa pak Amsal dan anaknya kontrol rutin ke rumah sakit serta memenuhi kebutuhan mereka.
Kamu bisa menyalurkan kebaikan dengan cara:
****
Apabila jumlah donasi melebihi target, maka dana akan disalurkan ke program bantuan LAZ Harfa lainnya melalui subsidi silang. Hal ini telah disetujui oleh perwakilan maupun pihak keluarga penerima manfaat.
Belum ada Fundraiser
Menanti doa-doa orang baik