Sewaktu masih duduk di bangku SMA, Rovid (20 th) mengira ruam di tubuhnya cuma hal biasa. Pikirnya “nanti juga sembuh sendiri.” Lambat laun ia merasakan gatal yang tidak biasa. Kulitnya bersisik, dan membuatnya sedikit minder dengan teman-temannya. Namun di tengah kondisinya yang demikian, ia tetap sekolah. Rovid tetap bersikap biasa seperti remaja lainnya.
Selama sekolah, Rovid mulai sering menutup tubuhnya dengan jaket meski cuaca panas. Bukan karena gaya, tapi karena malu. Ia tak tahu, kulitnya yang terus mengelupas itu adalah gejala penyakit langka.
Eritroderma Psoriasis, jenis autoimun yang bisa membuat seluruh tubuh bersisik, merah, bahkan terasa terbakar.
Setelah lulus sekolah, Rovid sempat dirawat di rumah sakit, dan kulitnya kembali bersih. Wajahnya cerah, kulit di tubuhnya seperti bayi yang baru lahir. Ia kembali percaya diri. Bahkan ibunya pun sampai pangling, begitu juga dengan tetangga sekitar.
Namun, tiga bulan kemudian, psoriasisnya kambuh lebih parah. Kini seluruh tubuhnya kembali memerah, bersisik, dan perih. Rasa percaya dirinya runtuh, harapannya kembali goyah.
Pengobatan Rovid saat ini hanya mengandalkan salep dari rumah sakit. Meski BPJS menanggung sebagian, ada beberapa obat tambahan yang tidak bisa dibeli karena harganya mahal. Belum lagi ongkos ke rumah sakit yang terus membebani.
Ayah Rovid hanya seorang tukang ojek pangkalan yang penghasilannya tak menentu. Sedangkan ibu bekerja sebagai tukang cuci dan setrika pakaian di rumah-rumah orang.
Harapan Rovid hanya ingin sembuh. Ia ingin melanjutkan hidupnya dengan tenang dan bisa membahagiakan kedua orang tuanya.
Sahabat, yuk kita bantu biaya pengobatan Rovid dengan cara:
****
Apabila jumlah donasi melebihi target, maka dana akan disalurkan ke program bantuan LAZ Harfa lainnya melalui subsidi silang. Hal ini telah disetujui oleh perwakilan maupun pihak keluarga penerima manfaat.
Belum ada Fundraiser
Menanti doa-doa orang baik