Di usianya yang baru 6 tahun, Verrel sudah menghadapi kenyataan yang tak mudah. Gangguan pada usus besarnya membuat Verrel harus bergantung pada kantung kolostomi untuk bertahan hidup. Setiap hari, ia melewati waktu dengan perut kecilnya yang dilengkapi kantung itu, menahan rasa sakit dan perjuangan yang terlalu berat untuk anak seusianya.
Verrel bukan hanya berjuang melawan penyakitnya, tetapi juga bertahan di tengah keterbatasan keluarga. Ayahnya, seorang buruh pabrik harian dengan penghasilan kurang dari 500 ribu per bulan, harus mencukupi kebutuhan hidup untuk Verrel, adiknya yang masih bayi, dan keluarga kecil mereka. Ibunya tak bisa bekerja karena sepenuhnya mengurus kedua anak ini.
Tak hanya berjuang dengan kondisi medisnya, Verrel juga harus menghadapi tantangan di lingkungannya. Pernah suatu hari di sekolah, Verrel tanpa sengaja ditendang oleh temannya. Kantung kolostomi yang melekat di perut kecilnya pecah, membuat kotorannya berceceran. Tangis dan rasa malunya tak bisa ia sembunyikan. Meski begitu, Verrel tetap berusaha tegar dan menjalani harinya dengan senyuman.
#SahabatHarapan perjuangan Verrel dan keluarganya tak mudah. Setiap bantuan yang kamu berikan bisa meringankan beban mereka, mulai dari kebutuhan kantung kolostomi hingga biaya hidup sehari-hari. Kamu bisa jadi bagian dari perubahan besar dalam hidup Verrel.
Mari berbagi harapan! Ulurkan tanganmu untuk Verrel dengan cara: