

Setiap anak ingin membalas kasih ibunya. Tapi bagaimana jika keadaan membuat itu nyaris mustahil?
Sahabat Harapan.. di rumah inilah tinggal nek Umi, seorang lansia yang sehari-harinya duduk tanpa alas, dan merasa tubuhnya tak berdaya akibat stroke. Sudah setahun lebih nek Umi berjuang dalam keterbatasan. Tidak dirawat di rumah sakit, tidak di klinik, hanya di rumah dengan pengobatan seadanya.

Anak sulungnya, Pak Madsuri (52), adalah satu-satunya yang kini merawatnya. Dengan kasih dan kesabaran, ia berusaha memberikan yang terbaik untuk ibunya, meski hidupnya sendiri tak mudah.
Setiap pagi, ia biasanya mengurus kolam kecil berisi ikan lele. Bukan lele besar yang siap panen, melainkan bibit kecil yang keuntungannya bahkan belum cukup untuk kebutuhan harian.
Namun beberapa waktu terakhir, Pak Madsuri harus berhenti bekerja. Kedua tangannya kini dipenuhi luka seperti eksim, terasa perih dan gatal. Terkadang tangannya sulit digerakkan.
“Kalau digaruk sakit, tapi kalau dibiarkan juga terasa gatal,” tuturnya.
Di sela sakitnya, ia tetap berusaha memberi makan ibunya, menyuapi, memapah dan membantu Nek Umi beranjak ketika harus terapi.

Penghasilan yang dulu pas-pasan kini bahkan tak ada. Untuk pengobatan, mereka hanya mengandalkan tempat terapi lokal yang membebankan biaya “seikhlasnya”. Namun tentu itu belum cukup untuk kondisi stroke yang memerlukan perawatan medis rutin.
Suami Nek Umi telah lama berpulang. Dari sepuluh orang anak, empat telah meninggal dunia lebih dulu. Kini hanya tersisa enam anak, dan si sulung yang selalu setia membalas cinta ibunya. Harapan Pak Madsuri sederhana: Ingin membawa ibunya berobat ke rumah sakit. Biar bisa sembuh.
Sahabat, mungkin bagi kita, pergi ke dokter adalah hal biasa. Tapi bagi keluarga seperti Nek Umi dan Pak Madsuri, itu adalah perjuangan besar. Melalui tangan kita, harapan mereka bisa kembali menyala. Kebaikanmu hari ini, bisa membantu Nek Umi mendapatkan kehidupan yang layak, dan memberi sedikit nafas lega untuk anaknya yang setia berjuang. Mari bersama wujudkan harapan kecil di rumah sederhana itu dengan cara:
****
![]()
Belum ada Fundraiser
![]()
Menanti doa-doa orang baik