“Awalnya saya mimisan, tapi mimisannya lama. Dari jam 7 sampai jam 9, mbak.. Saya langsung berobat tapi pas diperiksa nggak ada (penyakit) apa-apa.”
Tidak ada yang meminta keadaan seperti ini. Sebelumnya pak Anjar bekerja sebagai karyawan, dan membuka usaha sampingan spare part mobil. Pak Anjar juga memiliki dua pegawai di kios usahanya. Namun semenjak dokter mendiagnosa pak Anjar terkena kanker nasofaring, waktu seakan berhenti. Pak Anjar terkejut dan merasa hancur karena tidak bisa lagi beraktivitas dan mencukupi kebutuhan keluarga seperti biasa. Padahal, pak Anjar masih punya tanggungan untuk membayar sekolah kedua anaknya.
***
Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, istrinya berjualan sosis panggang dan minuman dingin di rumahnya dengan pendapatan paling tinggi 100 ribu rupiah. Ingin rasanya pak Anjar ikut membantu sang istri, namun keadaannya sangat tidak memungkinkan. Benjolan di lehernya membesar. Mau berobat pun rasanya tidak sanggup. Dokter juga belum berani untuk mengambil tindakan operasi karena dikhawatirkan akan memperparah kondisi. Alhasil pak Anjar menjalani terapi sinar, dan kemoterapi. Untuk menjalani kemoterapi, kondisi tubuhnya harus fit. Bahkan ia mengaku pernah hampir meninggal dunia karena saat itu tubuhnya tidak siap menerima obat kemoterapi.
“Saya pernah hampir ‘lewat’ sewaktu kemo, mbak. Dari situ saya takut,” katanya sambil menahan isak tangis. Keadaan pak Anjar pernah membaik selama satu tahun, namun kanker kembali menghajarnya.
Istri pak Anjar sangat setia menemani dan merawat suaminya yang sedang di kondisi terpuruk.
“Saya mau bantu istri tapi keadaan saya nggak memungkinkan. Soalnya sering rembes darah dari leher. Sehari bisa ganti baju dua sampai empat kali. Makanya kalau mau berobat ke rumah sakit naik bus, atau kereta, itu pasti rembes. Belum lagi baunya kemana-mana. Pernah juga pas di rumah sakit, itu darah sampe kena bantal dan kasurnya,” ujarnya yang mengingat-ingat kondisinya kala itu.
Harapan pak Anjar adalah ingin kembali sehat seperti sedia kala. Mengingat masih ada dua anaknya yang masih menempuh pendidikan sekolah menengah pertama, dan sekolah dasar.
***
#SahabatHarapan melihat kondisi pak Anjar yang sangat membutuhkan bantuan kita, yuk bantu selamatkan pak Anjar dengan cara:
****
Apabila jumlah donasi melebihi target, maka dana akan disalurkan ke program bantuan kesehatan lainnya melalui subsidi silang. Hal ini telah disetujui oleh perwakilan maupun pihak keluarga pasien.