Januar (6 tahun) adalah anak yang aktif dan pintar. Namun sering kena bully di sekolah lantaran kondisi fisiknya yang alami kelainan sejak lahir. Januar tidak mampu berbicara dengan intonasi yang jelas karena tidak punya langit-langit mulut. Kelainan ini disebut palatoschisis. Selain itu, kaki kanan Januar juga mengalami talipes equinovarus atau sering disebut clubfoot yakni kondisi kaki yang bengkok seperti terpelintir dari bentuk atau posisi normal.
Sebelumnya Januar pernah menjalani operasi pada langit-langit mulut. Namun operasinya gagal, dan harus dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar. Kedua orang tua Januar sangat sedih, karena takut kondisi anaknya semakin memburuk.
“Pas operasi waktu itu, sempat lama sadarnya. Saya sama suami takut kenapa-kenapa. Harusnya Januar juga setelah 6 bulan operasi, kontrol lagi ke rumah sakit. Tapi nggak ada ongkos. Mahal juga kalau kesana biayanya. Belum buat sekolahnya, makan sehari-hari juga. Kita nggak ada biaya buat bayar kontrakan buat netap di sekitar rumah sakit.” Ucap ibu Yuli.
Sekarang, Januar tinggal bersama ibu dan neneknya. Ayahnya bekerja di luar kota dan pulangnya 3 - 6 bulan sekali. Selain sekolah formal, Januar juga datang ke majelis untuk mengaji seperti anak-anak seusianya.
Namun dibalik keterbatasan Januar, ia masih bisa menghibur dirinya dengan bermain bola bersama teman-temannya, atau meniup seruling mainannya.
Sahabat, melihat kondisi Januar yang mengalami keterbatasan dan membutuhkan biaya operasional untuk operasi lanjutan, yuk kita ringankan bebannya dengan cara: