Di balik deru mesin jahit tua yang setia menemani Pak Roni (42 thn), ada doa dan harapan yang selalu ia serukan dalam hatinya. Tidak hanya jadi tulang punggung keluarga, pak Roni juga harus mewujudkan harapannya yang lain: Kesembuhan sang istri yang sedang berjuang melawan kanker payudara.
Bu Wiwi, seorang ibu yang penuh kasih. Kini, Ia harus menghadapi ujian yang berat. Semangat hidup bu Wiwi redup saat dokter mendiagnosanya terkena kanker payudara stadium 3.
Sebelumnya, bu Wiwi sudah menjalani operasi dan kemoterapi. Namun setelah Ramadhan 2025, kanker itu datang lagi. Kini, Bu Wiwi hanya bisa terbaring di rumah sakit dengan kondisi yang sangat menyakitkan. Tangan kirinya membengkak, dada kirinya membusuk. Masih ingat bagaimana rasanya setiap kali kemo, rasa panas dan sakit yang tak tertahankan membuatnya menangis menahan derita. Kini, bu Wiwi harus kembali merasakan sakitnya kemo.
Kalau diingat lagi, waktu kemo itu rasanya panas. Badan saya rasanya kayak dipanggang dalam oven, panas sekali teh.. Nanti saya harus kemo lagi. Ucap bu Wiwi sambil menangis, mengingat kembali rasa sakitnya.
Penghasilan Pak Roni sebagai tukang jahit keliling jauh dari cukup. Dalam sehari, ia hanya mampu membawa pulang sekitar seratus ribu rupiah, kadang kurang. Uang itu harus dibagi untuk kebutuhan makan anak-anak, biaya sekolah, hingga kebutuhan Bu Wiwi seperti pampers, perban, dan kebutuhan bu Wiwi yang lain.
Hal yang paling membuat Bu Wiwi sedih adalah saat ia tidak bisa mengantar anak bungsunya, Koki, yang baru masuk kelas 1 SD. Gurunya sempat berkata, “Anak-anak lain terlihat ceria, tapi Koki sering tampak murung.”
Koki merindukan perhatian ibunya, sementara Bu Wiwi hanya bisa meneteskan air mata, “pengen nganter anak saya sekolah…”
Pak Roni tak kenal lelah. Dengan motor dan mesin jahitnya, ia bekerja sampai larut malam sambil menaruh harap. Begitu juga dengan ibu Wiwi sembuh. Pak Roni merindukan senyum istrinya, dan bisa mendampingi anak-anak mereka tumbuh besar.
#SahabatHarapan, melihat perjuangan pak Roni, uluran tangan kita bukan hanya membantu meringankan biaya perawatan bu Wiwi, tapi juga memberi harapan baru bagi pak Roni dan keluarga kecilnya. Kamu bisa menyalurkan kebaikan untuknya dengan cara:
****
Apabila jumlah donasi melebihi target, maka dana akan disalurkan ke program bantuan LAZ Harfa lainnya melalui subsidi silang. Hal ini telah disetujui oleh perwakilan maupun pihak keluarga penerima manfaat.
Belum ada Fundraiser
Menanti doa-doa orang baik