
“Rasulullah ﷺ tiga kali menekankan, ‘Ibumu.’ Hari ini, kita melihat bagaimana Pak Masduki berbakti merawat ibunya, Nek Emur, di usia senjanya yang sudah 107 tahun.”
Nek Emur bertahan dengan tubuh renta dan penglihatan yang nyaris hilang. Untuk sekadar bangun dari tidur pun, nek Emur harus meraba sekitar dengan tongkat di tangannya. Hidup di gubuk sempit yang bukan miliknya, hari-harinya penuh keterbatasan.
Namun, di tengah kondisi ini, ada sosok yang tak pernah menyerah: Pak Masduki (54 tahun), anak bungsu yang setia merawat ibunya seorang diri. Meski usianya juga tak muda lagi, Masduki tetap berusaha. Ia mengurus kebun orang lain, kadang jadi buruh harian atau tukang bangunan dengan upah hanya 50 ribu. Upah sekecil itu jelas tak cukup untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari mereka. Bahkan untuk kebutuhan MCK, dibuat alakadarnya. Nek Emur dan pak Masduki mengandalkan air hujan yang ditampung dalam gentong.

#SahabatHarapan, mari kita rawat bersama nek Emur dan beri hadiah untuk pak Masduki yang penuh bakti merawat ibunya hingga hari ini. Bantuan yang disalurkan berupa bahan pangan, dan uang tunai untuk menopang hidup bagi mereka berdua. Salurkan kebaikanmu untuk pak Masduki dan ibunya dengan cara:
![]()
Belum ada Fundraiser
![]()
Menanti doa-doa orang baik