Gempa berkekuatan 5,6 Magnitudo yang mengguncang wilayah Cianjur telah menyebabkan kerusakan hingga memakan ratusan korban jiwa. Hingga kini, tercatat 268 orang merenggut nyawa akibat musibah yang terjadi pada 21 November 2022.
Setelah mengirimkan tim relawan HRI (Harfa Rescue Indonesia) dini hari kemarin untuk melakukan evakuasi dan koordinasi dengan pihak terkait, kali ini LAZ Harapan Dhuafa memberangkatkan Relawan Medis yang terdiri dari Dokter dan perawat.
Adapun tujuan pemberangkatan tim medis ialah untuk membantu memberikan penanganan kesehatan dengan cepat kepada penyintas yang berada di lokasi pengungsian terkait kesehatan dan keluhan yang mulai dirasa pasca gempa terjadi.
Direktur HRI (Harfa Rescue Indonesia), Ii Irfan menerangkan, tim HRI telah ada sejak minggu malam, pemberangkatan kali ini adalah kloter kedua dengan memberangkatkan langsung tenaga medis.
“Insyaallah akan kita berangkatkan sore ini, mereka (tim medis) menyusul tim HRI yang sudah standby disana, kemudian memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat terdampak dengan melakukan koordinasi juga dengan stakeholder setempat,” ujar Ii.
Kemudian Ii juga menjelaskan bahwa LAZ Harapan Dhuafa akan terus melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak baik donatur maupun mitra untuk terus mendistribusikan bantuan yang dibutuhkan.
“Semoga kehadiran kami kali ini bisa mewakili masyarakat Banten atas duka yang dialami masyarakat Cianjur, semoga terbantu atas adanya pelayanan kesehatan karena banyaknya korban,” harap Ii.
Pengiriman tenaga medis juga disertai dengan pengiriman bantuan stok obat-obatan yang dibutuhkan penyintas seperti Paracetamol, Cetirizin, Vitamin dan stok Obat-obatan lain.
dr. Dedi Tri Oktiyadi menjelaskan, tujuan relawan medis berangkat tentu untuk tujuan sosial dan memberikan bantuan kepada sesama terutama bagi mereka yang terkena musibah dan kesusahan.
“Nantinya tim akan berkeliling mencari lokasi-lokasi yang sulit untuk mendapatkan akses ke rumah sakit, kita lihat terlebih dahulu terutama bagi korban yang tertimpa puing ketika gempa, banyak juga sepertinya masyarakat yang mengalami batuk pilek karena kondisi udara dan debu reruntuhan. Kita akan lihat terlebih dahulu situasinya seperti apa,” tutur Dedi.
Dedi juga menjelaskan, bantuan berupa logistik, makanan siap saji dan snack untuk anak-anak juga disediakan. Juga ada persediaan susu, pampers dan kebutuhan mendesak lainnya juga disediakan untuk penyintas.
Tim HRI bersama relawan medis juga membawa kain kafan untuk korban jiwa dikarenakan kehabisan stok kain kafan.
“Semoga masyarakat dapat segera pulih kembali, sehat dan dapat beraktivitas seperti biasa lagi,”tutur Dedi.
Sejalan dengan itu, Mamak Jamaksari, selaku Direktur Program dan Kemitraan LAZ Harapan Dhuafa memberikan penjelasan, LAZ Harapan Dhuafa sebelumnya telah mengirimkan tim tanggap darurat di tahap awal beserta dengan ambulance untuk memberikan pelayanan, juga dengan peralatan lainnya seperti tenda dll. tetapi ternyata disana juga membutuhkan tim medis yang bisa menangangi korban luka-luka dan pemeriksaan lainnya seperti penyakit-penyakit yang mulai bermunculan karena banyak wilayah yang tiudak tersedia air karena aliran listrik yang mati.
“Tim medis ini sangat krusial untuk segera dikirimkan, alhamdulillah tim medis kali ini akan diberangkatkan hari ini untuk ditugaskan setidaknya selama tiga hari disana, kami juga melengkapi dengan bantuan berupa obat-obatanan yang diperoleh dari dinas kesehatan, apotik dan lainnya, juga ada alat kesehatan untuk pertolongan pertama,” ungkap Mamak.
Mamak menjelaskan relawan medis dan bantuan obat-obatan adalah berkat kerjasama dan support dari seluruh donatur, mitra dan lembaga lainnya.