Ketika kami melihat, begitu banyak diffable yang terabaikan terutama di desa yang jauh dari jangkauan masyarakat kota, kami Laz Harfa memutuskan bahwa harus ada sesuatu yang kami lakukan. Saya sendiri tidak memiliki keahlian dalam pengelolaan orang-orang diffable.
Yang kami rasakan hanyalah ada dorongan kuat agar kami bisa bergerak, melakukan sesuatu. Kami memutuskan untuk mendata jumlah diffabel di semua desa dampingan kami. Untuk sekadar mendata, ternyata tidak mudah juga. Ada Kepala Desa yang melakukan penolakan. Mungkin karena merasa malu. Tapi kami jalan terus.
Berdasarkan pendataan tersebut, kami mulai merumuskan hal mendasar bahwa harus ada penyadaran di lingkungan masyarakat tentang pengakuan hak yang sama terhadap diffabel. Diffabel seringkali disembunyikan oleh keluarga, tidak boleh keluar rumah. Atau semua kebutuhan activity daily living nya, misalkan mandi dan makan sangat tergantung kepada anggota keluarga, padahal mereka sesungguhnya bisa mandiri.
Ada pertanyaan besar dibenak saya, apakah tim bisa bergerak cepat dan bisa mengatasi permasalahan diffable dengan segala keterbatasan dana dan kapasitas yang kami miliki? Ternyata Allah mengirimkan bantuan, seorang dokter spesialis rehab medik dr. Achmad Chubaesi SpKFR. M.Kes bersedia menjadi konsultan program tanpa meminta bayaran sepeser pun.
Kini, setelah 6 tahun program ini berlangsung, bantuan yang kami berikan untuk kaum diffabel perlahan semakin meluas. Kami bisa melakukan pemberian modal hingga difabel bisa mandiri berpenghasilan, kami lakukan pelatihan bagi keluarga difabel agar mau membuka pintu kemandirian bagi anggota keluarga istimewa yang mereka miliki. Laz Harfa Bank Syariah Mandiri 7016539818