Serang — Jum’at, 18 Januari 2019 Laz Harfa mengadakan Kopdar Relawan Tsunami Banten di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Banten. Tujuannya yaitu untuk menjaga silaturahmi juga ajang temu kangen bagi seluruh para relawan yang telah berkontribustri selama ini. Acara ini hadiri oleh Indah Prihanande (Direktur Laz Harfa), Muhamad Arif Kirdiat (Founder Relawan Kampung) dan kurang lebih 70 relawan dari berbagai daerah di Indonesia.
Dalam kesempatannya, Arif Kirdiat selaku Founder Relawan Kampung mengungkapkan bahwa relawan adalah panggilan jiwa, tidak bisa hanya modal ikut-ikutan saja. Dalam dunia kerelawanan semuanya harus penuh dengan keterbukaan. Ketika kita memutuskan menjadi relawan maka niat kita harus terus diluruskan karena-Nya, hilangkan jauh-jauh mindset demi mendapatkan uang, karena jauh diluar sana akan ada banyak hal yang akan kita dapatkan. Menjadi relawan berarti kita harus siap menjaga amanah yang telah Allah dan donatur berikan, sekecil apapun hal tersebut. Maka penting baginya untuk menjaga apa yang telah diamanahkan.
Laz harfa masih akan terus bergerak sampai 6 bulan kedepan, tepatnya akan membersamai sampai akhir 30 Juni 2019 nanti. Kami akan lebih fokus kepada pemberdayaan ekonomi maupun sosial di masyarakat. Adapun program yang kami inisiasi pada tahap pemulihan ini diantaranya yaitu perahu untuk nelayan, KABAYAN (Kajian Bareng Nelayan), Kegiatan Psikososial, WASH (Water, Sanitation and Hygiene), Bantuan Perlengkapan untuk Sekolah, Bimbingan Belajar, Pemberian Modal Usaha, Pendampingan Skill Usaha, Ramadhan Bareng Penyintas dan masih banyak program-program lainnya yang bermanfaat untuk para penyintas.
Indah Prihanande mengungkapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya untuk para relawan yang telah membersamai Laz Harfa dalam membantu semangat Banten kembali, baik pada masa tanggap darurat maupun masa pemulihan saat ini. Semoga Allah membalas kebaikan para relawan semua yang mau bahu-membahu gotong royong bantu Banten. Di dunia ini, banyak orang memilih berbuat baik, lalu tersadar bahwa kebaikan sekecil apapun ternyata bagi mereka yang membutuhkan itu sangat penting dan berarti tambah Indah dihadapan para relawan.
Selain Talkshow dari Muhamad Arif Kirdiat dan Indah Prihannade, pada Kopdar tersebut adapula Sharing Session bersama 5 Relawan dari berbagai bidang kerelawanan. Mereka berbagi kisah bagaimana perjalanan suka duka mereka menjadi relawan. Salah satu cerita menarik datang dari Shiraj, relawan asal Bima, NTB. Shiraj mengaku sangat antusias menjadi relawan Laz Harfa karena banyak sekali pengalaman yang ia dapatkan, terlebih saat ia berada di lokasi pengungsian di daerah Sumur, dimana dalam ceritanya keadaan di Banten terutama di pandeglang ini begitu memilukan, karena banyaknya masyarakat dan para penyintas yang sebenarnya memang masuk dalam kategori ekonomi bawah yang jarang sekali tersorot oleh dunia, sehingga dengan adanya bencana ini para penyintas benar-benar sangat membutuhkan bantuan dari para kita semua.
Tsunami ini adalah salah satu hikmah yang Allah beri untuk membuka bagaimana tabir kemiskinan masyarakat di ujung Pandeglang, infrastruktur yang rusak dan perekonomian yang kurang membuat mereka harus merasakan bagaimana kepedihan yang mendalam. Bencana tsunami memang berhasil merenggut banyak hal dari mereka tapi jauh dari sebelum hari ini mereka pun telah merasakan keprihatinan selama bertahun-tahun lamanya.
Tidak semua orang memang mampu menjadi relawan karena relawan adalah panggilan dari hatinya. Niatnya pun bukan semata-mata akan dunia tetapi lebih kepada lillah terhadap-Nya. Semoga pertemuan ini bukanlah pertemuan terakhir diantara kita, dan semoga kelak Allah mempertemukan kita kembali di singgah sana surga-Nya.