Banten Berdzikir yang diinisiasi oleh Laz Harfa, Forum Zakat (FOZ), dan Azzikra telah diselenggarakan pada tanggal 9 Januari 2019 di Masjid As-Salafiyah Kec. Labuan Kab. Pandeglang. Acara ini bertujuan untuk merefleksikan diri bagi para penyintas, relawan, maupun masyarakat umum untuk dapat merenungkan segala macam dosa-dosa yang telah dilakukan dan meminta untuk dikuatkanNYA.
Acara ini menghadirkan KH. Muhamad Arifin Ilham, Ustadz. H. Ferry Nur S,Si,Ust Muhammad Toharuddin Alhafidz dan Amar Azzikra. Tapi, qadarullah ternyata KH. Muhamad Arifin Ilham tidak dapat hadir karena sakit kanker yang di deritanya dan harus dirawat di rumah sakit, dan diwakili oleh putranya yaitu Amar Azzikra (Pimpinan Majelis Azzikra Sentul).
Banten Berdzikir dihadiri oleh lebih dari 2500 peserta, Juga diikuti oleh 32 Lembaga Kemanusiaan serta para relawan dari berbagai daerah seperti Papua, Bali, Medan dan daerah lainnya. Acara ini disambut dengan antusiasme yang tinggi dari para peserta yang hadir, seperti harapan pada acara tersebut yaitu guna bermuhasabah diri mewujudkan harapan semangat Banten kembali.
Ammar Azzikra mengungkapkan bahwa Banten Berdzikir merupakan bentuk muhasabah diri untuk meminta ampunan dan juga meminta untuk dikuatkan dari bencana tsunami yang telah menerjang pada Sabtu (22/12) lalu. Acara ini juga bukan hanya berdzikir bersama akan tetapi juga memberikan bantuan kepada para penyintas yang berasal dari Desa Caringin, Kec. Labuan.
Semangat mereka adalah harapan kita semua, maka gotong royong untuk Banten kembali merupakan solusi untuk membangun semangat mereka. Orang yang membantu saudaranya yang kesusahan lebih utama daripada orang yang beriktikaf sebulan penuh di Masjid Nabawi ungkap
Ustadz. H. Ferry Nur S,Si.
Ketua yayasan Harapan Dhuafa Banten, Ust. Mulyadi menambahkan bahwa acara Banten Berdzikir ini merupakan ajang silaturahmi bagi semua eleman yang berkaitan dengan tsunami di Banten. Ia juga mengungkapkan bahwa ia sangat terharu karena banyak sekali yang ikut bahu-membahu membangun semangat Banten kembali bahkan dari berbagai daerah di Indonesia.
Musibah ini tentu juga akan banyak mendatangkan hikmah, sehingga kita harus memperbanyak rasa syukur dan meluaskan rasa sabar tentunya, agar hikmah yang Allah berikan dapat kita terima dengan hati yang lapang.