Musibah banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Kp. Muhara, Desa Ciladaeun, Kec. Lebak Gedong, Kab. Lebak membawa duka dan trauma tersendiri bagi warga di sekitarnya, tak terkecuali juga bagi anak-anak di sana. SMPN 1 Lebak Gedong adalah salah satu sekolah di daerah tersebut yang terdampak berat dimana ada 6 kelas yang rusak berat dan para siswa sendiri masih mengalami trauma akibat bencana.
Sebagai upaya untuk memulihkan trauma pasca bencana, LAZ Harapan Dhuafa memberikan layanan bagi anak-anak penyintas banjir dan tanah longsor melalui Layanan Psikososial di SMPN 1 Lebak Gedong. Kegiatan ini diikuti oleh ratusan siswa.
“Program kegiatan belajar mengajar baru dilakukan selama dua minggu, memang saat ini belum bisa dikatakan 100% siswa sudah masuk, karena sampai hari ini pun baru 85%, para siswa masih terkendala untuk masuk sekolah, pertama karena akses terputus sehingga mereka agak kesulitan untuk pergi ke sekolah, kedua karena rumahnya yang hancur dan hanyut terbawa arus banjir sehingga mereka bingung untuk tinggal dimana,” jelas Asep Suherman, Wakil Kepala Sekolah SMPN 1 Lebak Gedong.
Asep juga menambahkan bahwa, anak-anak memang masih banyak yang trauma, terutama bagi mereka yang mengalami sendiri kejadian banjir tersebut, tapi tim sekolah dan relawan setempat juga tak tinggal diam, kegiatan psikososial ini tentu sangat bermanfaat untuk anak-anak sehingga mereka bisa perlahan-lahan terpulihkan.
Siti Sadiah (12), atau akrab disapa Sadiah, salah satu siswa kelas 7 adalah salah satu anak yang mengalami trauma mendalam akibat musibah tersebut bagaimana tidak akibat bencana tersebut, ia harus kehilangan rumahnya karena terbawa arus sungai. “Waktu itu Ibu lagi masak, ada suara kapal dari atas, Sadiah lagi makan sama kakak dan adik, terus kaget dan langsung teriak, lari rumah udah ngga ada. Sadiah panik, ngga sempat bawa apa-apa, hanyut semua,” ujarnya.
“Alhamdulillah LAZ Harfa hadir sampai sekarang di Desa Ciladaeun ini karena desa ini merupakan desa dampingan kami. Akibat bencana tersebut, tidak hanya jembatan yang hancur dan hanyut terbawa arus, warga terutama anak-anak juga banyak yang masih trauma hinga kini. Sehingga dengan Layanan Psikososial diharapkan bisa memulihkan kembali kondisi mental mereka untuk kedepannya,” ucap Indah Prihanande, Direktur Utama LAZ Harapan Dhuafa.