Kering dan tandus, sumur-sumur kosong tidak ada air, itulah potret kekeringan di Desa Calungbungur, Kampung Gubuk, Kec. Sajira, Lebak. Tak hanya warga sekitar yang merasakan dampak dari kekeringan tersebut, tapi juga para Santri di Pondok Pesantren Mumtaz. Saat musim kemarau tiba, para Santri harus berjuang mencari sumber air bersih untuk berwudhu hingga beratus-ratus meter jauhnya.
Tak ada air, tak ada kehidupan. Air ibarat sumber kehidupan yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Dengan kondisi yang sangat kekeringan, tanah kering kerontang tentu itu sangat menghambat aktivitas sehari-hari mereka. Demi bisa mendapatkan setetes air untuk kebutuhan wudhu, mandi, dan keperluan MCK lainnya, mereka sampai harus berebut dengan warga lainnya di sumur umum karena sumber air pun sangat terbatas. Hal ini tentu membuat keprihatinan tersendiri bagi kita semua. Mereka jadi tidak fokus untuk belajar serta terganggu dalam melakukan aktivitas sehari-hari di Pondok.
Untuk menanggulangi bencana kekeringan yang terjadi hampir di berbagai tempat di pelosok Banten. LAZ Harfa melakukan pembangunan Wakaf Sumur di Pondok Pesantren Mumtaz, Lebak. Ini adalah pengeboran sumur ke tujuh yang diadakan dalam masa dua bulan terakhir selama kekeringan terjadi.
Terimakasih untuk seluruh masyarakat yang telah ikut berpartisipasi membantu Saudara-saudara kita yang tertimpa musibah kekeringan. Semoga menjadi amal jariyah yang tidak pernah terputus pahalanya serta memberi manfaat yang luas bagi masyarakat. Aamiin.